POLRI Tancap Gas Perangi Premanisme di Tanjung Priok
![]() |
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Yusri Yunus saat jumpa pers
di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021). Foto : Ist. |
Beberapa jam setelah Jokowi
menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polres Metro Jakarta
Utara langsung turun tangan membekuk 24 orang terduga pelaku pungli.
Setelah itu, selama 24 jam kemudian ditangkap lagi 18 orang pelaku
pungli.
Selain itu, jajaran Polres
Pelabuhan Tanjung Priok juga turun tangan menangkap 7 orang pelaku
pungli di kawasan Tanjung Priok. Total ada 49 orang pelaku pungli dan
aksi premanisme yang diamankan polisi.
”Total
yang kami amankan ada 49 orang dengan perannya masing-masing, dengan
kelompok dan pos masing-masing. Polres Jakarta Utara mengamankan 42
orang dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 7 orang," terang Kabid
Humas Polda Metro Kombespol Yusri Yunus saat jumpa pers di Mapolres
Metro Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021).
Yusri
juga mengatakan para pelaku pungli ini tersebar di beberapa titik atau
dikenal dengan pos yang berada di sepanjang jalan menuju Pelabuhan
Tanjung Priok. Para pelaku masing-masing meminta uang dari para sopir
truk kontainer yang melintas.
”Saya ambil
contoh ada 5 pos ya. Di pos 1 Fortune saja di pintu masuk security,
sopir truk kontainer harus bayar Rp2.000. Kemudian pos 2 masuk, biaya
masuk Rp2.000. Masuk ke pos 3, itu harus bayar Rp2.000-Rp5.000. Ini saya
ambil kecilnya karena kalau siang itu beda dengan malam, pengawasan
siang lebih ketat," ucap Yusri juga.
”Selanjutnya,
untuk pengawasan sopir kontainer bayar lagi Rp5.000, terakhir keluar
dipo harus bayar lagi Rp2.000. Jadi total biaya di Fortune saja sekitar
Rp15.000. Dalam sat hari bisa 300 truk kontainer loh. Coba dikalikan.
Sekitar Rp6 juta yang dikeluarkan oleh sopir kontainer,” katanya juga.
Kemudian,
ujar Yusri lagi, untuk perusahaan DKM, ada 4 pos. Jadi total satu truk
kontainer bisa mengeluarkan uang Rp11.000. ”Kalau dihitung, dalam
sehari bisa Rp350 ribu-Rp500 ribu untuk satu truk kontainer keluar
uang, belum lagi preman-preman yang di luar (jalanan) itu. Lalu lintas
sengaja buat macet, kemudian ketok kaca minta uang," cetus Yusri juga.
Perwira
menengah Polri ini juga mengatakan pihaknya sudah membentuk tim untuk
mengusut para pelaku pungli dan aksi premanisme tersebut. Ia menyebut
tidak menutup kemungkinan para pelaku ini ada kerja sama dengan para
karyawan yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Saya
katakan ini baru dipermukaan, perintah Pak Kapolda Metro Jaya bentuk
tim usai adanya keluhan sopir truk kontainer. Kami amankan pelaku-pelaku
ini. Karena diminta Pak Kapolda bentuk tim maka akan kita ungkap
semua,” ucap juga mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini juga.
Yusri
juga mengatakan, tim yang dibentuk Polda Metro Jaya sudah bergerak
melakukan penyelidikan kasus pungli dan aksi premanisme di Pelabuhan
Tanjung Priok tersebut.
”Makanyakami lakukan
rapat koordinasi karena ini rata-rata karyawan. Kita akan rapat dengan
stakeholder terkait apa yang jadi pokok masalah di sini (Pelabuhan
Tanjung Priok) kenapa terjadi macet," tuturnya.
Sebelumnya,
Presiden Jokowi menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo setelah
mendapat keluhan dari para sopir truk soal maraknya pungli dan aksi
premanisme di Pelabuhan Tanjung Priok saat melakukan dialog di Dermaga
Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas
Koja, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021).
Setelah
ada telepon dari Presiden Jokowi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo, Polres Metro Jakarta Utara langsung bergerak menangkap 24
pelaku pungli di dua lokasi, yakni PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta KBN
Marunda dan Depo PT Greating Fortune Container (GFC).
Permintaan
Presiden Jokowi saat menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
usai mendapatkan pengaduan dari sopir kontainer disiarkan dalam video
yang disiarkan YouTube Setpres, Kamis (10/6/2021).
”Pak
Kapolri, pagi, nggak. Ini saya di Tanjung Priok banyak keluhan dari
para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di
Fortune, di NBC PT, kemudian di Depo Dipa. Pertama itu. Yang kedua, juga
kalau pas macet itu, banyak driver yang dipalak sama preman-preman. Ini
keluhan ini, tolong bisa diselesaikan, itu aja Pak Kapolri," ujar
Jokowi.
"Siap laksanakan, Bapak," jawab
Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang lantas merespons cepat instruksi
Presiden Jokowi tersebut. Kapolri juga meminta jajaran Polda Metro Jaya
menuntaskan praktik pungli dan aksi premanisme yang ada di Pelabuhan
Tanjung Priok.
Bahkan, kini Polda Metro Jaya
turun tangan melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku utama
pungli yang terorganisir di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut. (RD)
Post a Comment