Sah, 1.271 Pegawai KPK Dilantik sebagai ASN
JAKARTA - Sempat terjadi penolakan, akhirnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri resmi melantik 1.271 pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/6).
Sebanyak
1.271 orang yang dilantik itu merupakan jumlah pegawai yang dinyatakan
lolos melalui tes wawasan kebangsaan (TWK) alih status menjadi ASN.
Prosesi pada akhirnya digelar juga setelah sempat diwarnai solidaritas
lebih dari 600 pegawai yang meminta pelantikan ditunda di tengah polemik
TWK.
Para pegawai itu juga mengirimkan
surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait permintaan
penundaan pelantikan sampai 75 rekan mereka sesama pegawai KPK selesai
proses TWK.
”Saya menyatakan dan berjanji
dengan sungguh-sungguh bahwa saya untuk diangkat sebagai pegawai negeri
sipil akan taat pada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. Bahwa
saya akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya," tutur Cahya
dan Pahala, mengikuti Ketua KPK Firli Bahuri saat mengucapkan sumpah
pada proses pelantikan.
Pelantikan pegawai
KPK menjadi ASN yang dilakukan secara daringn dan luring itu tak hanya
dihadiri pimpinan lembaga melainkan juga Dewan Pengawas KPK.
Prosesi
pelantikan diawali dari pembacaan Keppres RI Nomor 87/TPA Tahun 2021
tentang jabatan pimpinan tinggi madya di lingkungan KPK menetapkan Cahya
Hardianto Harifa sebagai PNS sebagai Sekjen KPK.
"Saudara
Pahala Nainggolan sebagai PNS sebagai Deputi Bidang Pencegahan dan
Monitoring," tutur petugas yang membacakan keputusan presiden terkait
pelantikan pegawai KPK menjadi ASN.
Cahya dan
Pahala adalah dua di antara 1.271 pegawai yang hari ini dilantik menjadi
ASN. Pada kesempatan sebelumnya Wakil Ketua KPK Alexander Marwata
sempat membeberkan, semua yang lolos tes wawasan kebangsaan adalah 1.274
orang.
Namun tiga di antaranya tidak dilantik
lantaran mengundurkan diri dan tak memenuhi syarat. Sementara satu
pegawai lainnya meninggal dunia.
Pelantikan
yang digelar dengan protokol ketat akibat pandemi COVID-19 itu dihadiri
secara langsung 53 perwakilan pegawai dan pejabat struktural di Gedung
KPK. Sementara sisanya dilantik secara daring.
Sebanyak
1.271 pegawai yang dilantik sebagai ASN merupakan pegawai yang
dinyatakan memenuhi syarat atau lulus asesmen peralihan menjadi ASN
melalui TWK.
Kepala Badan Kepegawaian
Negara (BKN) Bima Haria Wibisana sebelumnya mengatakan para pegawai KPK
yang sudah dilantik akan mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP) melalui
Surat Keputusan penetapan menjadi ASN yang diterbitkan pimpinan KPK.
Diketahui,
proses TWK sebagai syarat alih status pegawai KPK menjadi ASN menjadi
polemik. Pegawai KPK yang mengikuti TWK awalnya berjumlah 1.349 orang.
Namun 75 orang pegawai KPK dinyatakan tak lulus tes tersebut.
Beberapa
pegawai yang tak lolos tersebut di antaranya pegawai senior yang
berjasa menangani kasus-kasus korupsi besar seperti Novel Baswedan,
Ambarita Damanik, juga Harun Al Rasyid. Ada pula pegawai yang menempati
posisi direktur seperti Sujanarko dan Giri Suprapdiono.
Polemik
tes wawasan kebangsaan yang berujung pembebastugasan 75 pegawai KPK
bermula sejak awal Mei 2021. Belakangan rapat pimpinan KPK dengan
sejumlah petinggi kementerian dan lembaga memutuskan 51 dari 75 pegawai
yang tak lulus TWK tak lagi bisa bergabung dengan KPK. Sedangkan 24 di
antaranya akan mengikuti pembinaan untuk menjadi ASN.
Sejumlah
pihak termasuk akademisi dan aktivis antikorupsi hingga eks pimpinan
KPK menganggap tes tersebut problematis. TWK yang menyingkirkan sejumlah
orang itu juga dianggap sebagai bagian dari upaya pelemahan
pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Penjagaat
ketat di Gedung Merah Putih yang jadi markas KPK dilakukan ratusan
polisi saat proses pelantikan pegawai KPK menjadi ASN dilakukan jajaran
kepolisian.
Aparat keamanan gabungan juga
tampak menggelar apel di depan Gedung KPK. Tampak pula aparat turut
menyekat Jalan Kuningan Persada sebelah utara dan selatan kantor KPK.
Terlihat pula beberapa petugas berpakaian kepolisian menjaga pintu gerbang utama yang biasa digunakan untuk masuk ke Gedung KPK.
Aparat
tampak menyiagakan pelbagai kendaraan taktis yang tersebar di sekitar
area KPK. Di antaranya water cannon, baracuda, kendaraan bermotor
Brimob, mobil dalmas hingga bus TNI dan Polri sudah bersiaga di
sepanjang jalan Kuningan Persada. (WF/RED)
Post a Comment