PSI Dituntut Rp1 triliun oleh Anggotanya yang Dipecat
![]() |
Anggota DPRD DKI Jakarta dari PSI dipecat dan ia akhirnya menggugat PSI senilai Rp1 triliun lantaran tak merasa melakukan apa yang dituduhkan partainya itu. Foto : instagram |
Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali membuat heboh perpolitikan, terutama di DKI Jakarta. Setelah lontaran Plt. Ketua Umum Giring soal Gubernur Anies Baswedan, kini mereka menjadi gunjingan publik tatkala salah satu anggota DPRD DKI Jakarta dipecat lantaran tuduhan penggelembungan anggaran.
Viani Limardi, anggota DPRD DKI Jakarta dari PSI yang dibuat meradang lantaran merasa sepihak dipecatnya. Ia tidak terima dipecat dengan
tuduhan penggelembungan anggaran reses, kemudian dia menuntut ganti rugi Rp1 triliun kepada Partai
Solidaritas Indonesia (PSI).
"Kali ini saya tidak akan tinggal diam dan
saya akan melawan dan menggugat PSI sebesar satu triliun," kata Viani
dalam keterangannya, Selasa (28/9/2021).
Tindakan
itu dilakukan Viani, karena dia merasa tidak melakukan hal yang
dituduhkan oleh partainya mengenai penggelembungan dana reses yang
akhirnya beredar di publik, bahkan menurutnya tuduhan tersebut merupakan
pembunuhan karakter terhadap dirinya.
"Tidak ada sama sekali saya melakukan
penggelembungan dana reses, itu fitnah yang sangat busuk dan bertujuan
membunuh karakter saya" cetus Viani. Terhadap surat keputusan
pemberhentiannya yang menerangkan bahwa ada beberapa pelanggaran yang
dilakukan Viani dengan salah satunya adalah penggelembungan dana secara
rutin khususnya di bulan Maret 2021, Viani membantah dengan keras.
Dijelaskan
Viani, nilai total dana reses sebesar Rp302 juta untuk 16 titik reses
pada Maret 2021, diselesaikan semua, dan ada sisa dana reses sebesar
kurang lebih Rp70 juta dikembalikan kepada DPRD DKI Jakarta.
Dia menyebut tidak hanya pada Maret 2021 saja,
hampir di setiap kali masa reses, dirinya mengembalikan sisa anggaran
reses yang tidak terpakai dan mempersilahkan PSI melakukan pengecekan ke
DPRD dan BPK setempat.
"Lalu dimana penggelembungannya?," cetus Viani.
Tuntutan
itu juga akan dilakukan Viani, juga dikarenakan dirinya merasa dituduh
bertubi-tubi dengan isi surat tersebut, bahkan tidak diberikan
kesempatan untuk mengklarifikasi.
"Selama ini saya dilarang bicara bahkan tidak
diberikan kesempatan untuk klarifikasi seperti contohnya pada kejadian
ganjil genap lalu yang mengatakan bahwa saya ribut dengan petugas bahkan
saya harus minta maaf untuk sesuatu yang menurut saya tidak benar dan
tidak saya lakukan," katanya juga.
Untuk diketahui, sebelumnya DPP PSI memecat
Anggota DPRD DKI Jakarta Viani Limardi lewat surat pemecatan yang
ditandatangani Ketua Umum PSI Grace Natalie Louisa dan Sekretaris
Jenderal Raja Juli Antoni tertanggal 25 September 2021.
Viani dikabarkan dipecat oleh DPP PSI karena
sejumlah pelanggaran yakni tidak mematuhi Instruksi DPP PSI pasca
pelanggaran peraturan sistem ganjil genap sekitar Jalan Gatot Subroto,
Jakarta Selatan pada 12 Agustus 2021. Kemudian Viani disebut melanggar
instruksi DPP PSI terkait keikutesertaan sekolah kader dan kelas
bimbingan teknis PSI pada 16 Juli 2021.
Di
poin lain, DPP PSI menyatakan Viani tidak mematuhi instruksi pemotongan
gaji untuk membantu penanganan COVID-19. PSI menganggap Viani melanggar
pasal 11 angka 7 Aturan Anggota Legislatif PSI 2020.
Dan
terakhir, Viani dinyatakan telah menggelembungkan laporan anggaran
reses. "(Melanggar) Pasal 5 angka 3 Aturan Perilaku Anggota Legislatif
PSI, karena adanya penggelembungan pelaporan penggunaan dana ABPD untuk
kegiatan reses dan atau sosialisasi peraturan daerah yang tidak sesuai
dengan riilnya yang telah dilakukan secara rutin atau setidak-tidaknya
pada reses tanggal 2 Maret 2021, pada Jalan Papanggo 1 RT 01/RW02
Keluarahan Papanggo Kecamatan Tanjung Priok," tulis surat yang
ditandatangani Ketua Umum PSI Grace Natalie Louisa dan Sekretaris
Jenderal Raja Juli Antoni tertanggal 25 September 2021.
Dalam
surat pemecatan itu, PSI Bukan hanya memecat Viani dari keanggotaan di
DPRD DKI Jakarta, tetapi juga memberhentikan selamanya sebagai kader
partai tersebut. (tim redaksi)
#psi
#partaisolidaritasindonesia
#pemecatankader
#dprddkijakarta
#vianilimiardi
#gugatan
#pembunuhankarakter
Post a Comment