Erick Tohir Sudah Siapkan Strategi untuk Telkom-Telkomsel
Menteri BUMN Erick Tohir. Foto : Suara
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta kepada
Telkomsel untuk menyerahkan aset-aset yang berhubungan dengan urusan B
to B kepada Telkom, termasuk di dalamnya aset tower-tower
telekomunikasi.
"Telkomsel harus menyerahkan
kembali semua tower-tower-nya ke Telkom karena ini bagian dari strategi
besar," ulasnya, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (1/11/2021).
Menurutnya,
langkah itu sebagai strategi dalam membantu percepatan digitalisasi di
Indonesia. Dia mengatakan, akan memecah fungsi antara Telkom dan
Telkomsel.
Pasalnya, Erick berharap nantinya
Telkom akan bertugas dengan sifat business to business, sementara
Telkomsel akan menjadi agregator B to C atau business to commerce. Untuk
Telkom misalnya, dia mencontohkan akan ada kerjasama 5G mining dengan
PT Freeport Indonesia.
"Jadi Telkom itu B to B,
apakah dengan sektor pendidikan, apakah dengan rumah sakit, dengan
infrastruktur yang dibangun baik itu data center, fiber optic, atau
cloud," ujarnya dalam orasi ilmiah Dies Natalis Fakultas Ekonomi
Universitas Sriwijaya.
Sementara itu,
Telkomsel juga akan ditugaskan untuk menjadi agregator demi mendorong
lahirnya kreator baru dari Indonesia. Langkah itu diambil mengingat
potensi digital market yang dirasa kurang optimal tergarap oleh bakat
dalam negeri. "Supaya kita tidak selalu terjebak impor. Mulai sapinya
saja impor, gulanya impor, nanti kehidupan sehari-hari kita impor,"
kritisnya.
Hingga saat ini Telkomsel telah
mengalihkan 10.050 menara telekomunikasinya kepada PT Dayamitra
Telekomunikasi (Mitratel), yang merupakan perusahaan terafiliasinya.
Pengalihan ini telah dilakukan sejak tahun lalu.
Sementara
itu, untuk fokus bisnis Telkom, salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan memperkuat bisnis data centernya. Langkah ini dilakukan dengan
menggabungkan bisnis data centernya.
VP
Investor Relations Telkom Andi mengatakan, perseroan saat ini dalam
proses pendalaman atau mempelajari untuk mengkonsolidasikan semua bisnis
data center di perusahaan. "Dan selanjutnya (bisnis data center akan)
dikelola oleh satu entitas dalam grup," kata Andi, dalam keterbukaan
informasi di BEI, terpisah sebelumnya.
Dia
mengatakan, rencana konsolidasi ini masih dalam tahap kajian dan tahap
berikutnya akan dilakukan kajian terhadap opsi unlocking value terbaik
yang akan memberikan manfaat terbesar bagi BUMN telekomunikasi ini.
Menurut
Andi, bisnis data center memiliki potensi valuasi yang lebih tinggi
dibandingkan bisnis telekomunikasi, sehingga akan memberikan nilai yang
lebih tinggi bagi Telkom Group secara keseluruhan apabila dilakukan
value unlocking.
Post a Comment