Hati-hati, Tiga Provinsi Menunjukkan Tren Kenaikan Angka Positif Covid-19
Jakarta - Pandemi covid-19 masih belum berakhir. Masyarakat diminta untuk senantiasa waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Pada pekan ini, tren peningkatan kasus covid-19 di tiga provinsi mengalami kenaikan.
Juru Bicara
Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut terdapat
tiga provinsi yang menunjukan tren peningkatan kasus COVID-19 pada pekan
ini.
Ketiga provinsi tersebut adalah Jawa
Barat, Gorontalo, dan Maluku Utara. Selain itu, pada pekan sebelumnya,
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat terdapat enam provinsi yang juga
mengalami peningkatan kasus, yakni di Bengkulu, Lampung, DIY, Banten,
Sulawesi Barat, dan Papua.
”Meningkatnya
penularan COVID-19 ini perlu diantisipasi dan terus dievaluasi agar
tidak kembali meningkat pada pekan berikutnya,” terangnya saat
konferensi pers harian kasus COVID-19, Selasa (2/11/2021).
Wiku
juga menegaskan pentingnya untuk terus mengawasi pergerakan dan
aktivitas masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 nanti. Selain
itu, cakupan vaksinasi untuk membentuk kekebalan tubuh masyarakat
penting untuk terus ditingkatkan dan diperluas.
Tujuannya
selain untuk memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat juga
membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. ”Namun, tetap perlu
diingat bahwa vaksinasi saja tidak cukup untuk menekan penularan virus
Corona,” tambah dia.
Suatu negara dengan
cakupan vaksinasi dosis lengkap tetap bisa mengalami peningkatan kasus
karena kendornya kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) terutama
penggunaan masker.
Hal ini, kata Wiku juga,
terjadi di beberapa negara seperti Australia dan Singapura yang lebih
dari 60 persen penduduknya telah divaksin dosis lengkap. Namun kasus
COVID-19 di kedua negara tersebut langsung meningkat tajam saat
dilakukan pembukaan aktivitas, yang juga disebabkan oleh varian Delta.
”Ini
menandakan bahwa upaya pembatasan mobilitas yang sangat ketat dan
peningkatan cakupan vaksinasi bukanlah solusi tunggal untuk menekan
kasus Corona. Negara yang telah melakukan keduanya nyatanya tetap dapat
meningkat kasusnya karena aktivitas masyarakat yang tidak sejalan dengan
disiplin protokol kesehatan,” cetusnya.
Karena
itu, Wiku meminta agar seluruh masyarakat menerapkan disiplin protokol
kesehatan secara ekstra di tengah aktivitas sosial yang telah mulai
kembali normal. Sehingga diharapkan tidak menyebabkan terjadinya
penularan kembali.
Post a Comment